weblog.

Mengabadikan Momen

WhatsApp
Facebook
X
LinkedIn

Saya biasanya diminta mengabadikan momen melalui foto padahal engga bisa-bisa amat yang penting gas, sekarang saya coba sesuatu yang belum pernah saya coba yaitu mengabadikan melalui kata.

Saya coba dari sebelum kuliah di UNY. Berawal saat SMA setiap saya ditanya mau kuliah dimana saya jawab “Tidak Kuliah” karena suatu hal, sampai sekarang bisa lulus kuliah. Dinamika kehidupan memang engga ada yang tahu.


Sebenarnya bersentuhan dengan UNY saya sudah lumayan sering. Mulai dari ustadz ustadzah di SMAIT Baitussalam dulu banyak yang lulusan UNY. Saya generasi pertama SMAIT Baitussalam yang mana saat itu guru-gurunya mengajar rangkap pelajaran, jadi hampir semua mata pelajaran gurunya dari UNY.


Ada cerita di tahun 2014/2015 SMAIT Baitussalam mengadakan mabit (malam bina taqwa) di IEC Masjid Mujahidin UNY. Saya ingat ada pemateri yangmana pada saat menyampaikan materi teman-teman saya tertidur semuanya, hanya saya sendiri yang mendengarkan. Materinya tentang apa saya lupa karena saya cuma mendengarkan tapi tidak menyimak. Saya juga sebenarnya ngantuk dan malas. Mata terpejam beberapa kali tetapi saya mencoba untuk tetap melek dan tidak mengecewakan pemateri. Setelah materi selesai ditutup dengan salam, pemateri menghampiri saya, menjabat erat tangan saya, mengucap terimakasih dan berpamitan. Tidak dengan teman-teman saya karena tertidur semua. Saat kuliah di UNY sepertinya saya sering bertemu dengan beliau cuma saya tidak pernah bercerita jadi belum bisa dikonfirmasi apakah benar orangnya atau bukan.


Setelah selesai materi jam 10 malam, teman-teman saya terbangun bugar karena kadang-kadang memang seperti itu kebiasaan santri, ngaji sebentar ngga kuat kalau ngobrol lama kuat. Karena lapar saya dan teman saya izin untuk keluar membeli jajan makan. Bukannya membeli makan dan dibawa pulang akan tetapi malah berjalan kaki keliling UNY untuk mencari warnet. Beli makan diwarnet lebih tepatnya. Ketika balik ditanya kok lama cari makannya saya jawab susah nyari tempat makannya (susah cari warnet). Nah saya suka model cerita seperti ini, dari awalnya malam bina taqwa malah main ke warnet.


Cerita barusan mungkin jadi salah satu penghubung buat saya berkuliah di UNY. Mulai dari guru-guru saya mayoritas lulusan uny, pengalaman bermalam dan jalan berkeliling UNY. Saya punya pemikiran bahwa segala sesuatu tidak ada yang kebetulan. Segala sesuatu yang terjadi pasti ada hubungan dengan lainnya. Tidak ujug-ujug terjadi seperti tukang sulap. Tukang sulap pun sebenarnya sudah ada trik persiapannya hanya saja kadang kita tidak tahu atau kurang memperhatikan.


Alhamdulillah akhirnya saya bisa lulus dari UNY. Saya ingin berterima kasih kepada kedua orang tua saya, ummi Umi Chomsyahtun dan abah Ali Muhsin. Dosen-dosen Universitas Negeri Yogyakarta. Seluruh teman-teman saya yang sangat membantu saya dalam perkuliahan. Saat penyusunan skripsi spesial buat Muhammad Ardi Nur Huda yang dari awal mau diajak zoom tiap mood mengerjakan sedang naik, dari yang awalnya blank hingga proses 2 tahun selesai, lama memang. Menyelesaikan skripsi pun saya pakai prinsip tidak ada yang kebetulan, kalau mau selesai ya diusahakan dengan banyak cara. Cara mana yang berhasil saya juga tidak tahu yang penting dicoba.


Besok saya coba cerita-cerita lagi, yang penting sudah pernah coba sekali menulis (untuk membuat jalan penghubung kejadian-kejadian yang akan datang). Karena saya punya impian yang mana salah satu caranya dicapai dengan cara menulis.

Malu dikit gak ngaruh.
Buket bunga edelweiss difoto itu pilihan adik saya yang paling kecil, yang juga jadi ide judul keabadian.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *

weblog lainya

thought

Memori Part 2 – Core Memory

Menurut saya, budaya populer atau pop culture, sadar atau tidak, sangat memengaruhi cara kita hidup hari ini.Mulai dari ikut trend yang sedang hype, FOMO (Fear

Read More »
thought

Memori Part 1 – Awal

Prolog Beberapa waktu lalu, hard disk saya tiba-tiba rusak.Semua data, file, dokumen, dan kenangan digital yang tersimpan selama bertahun-tahun hilang begitu saja. Kejadian itu membuat

Read More »